Friday, April 27, 2018

NCTU, Here I come!



Taiwan? Hmm..
Pernahkah kalian mendengar salah satu universitas di Taiwan bernama NCTU?

Hmm...
Apa sih kepanjangan dari NCTU?

Oke mungkin kalian bisa dengan mudahnya searching ato browsing lewat mbah Google ya..
Tapi kalo kalian males, oke aku kasih tau karena aku orangnya memang baik hati dan tidak sombong hoho 😎



Jadi seperti yang kalian tahu, NCTU itu kepanjangan dari National Chiao Tung University. NCTU ini notabene adalah salah satu universitas terbaik di Taiwan. Terkenal banget untuk bidang teknologi dan sains nya terutama.





Awal mula aku tahu soal NCTU ini karena pada saat itu aku ada di semester akhir pendidikan S1 Teknobiomedik di Universitas Airlangga Surabaya. Jadi tahu sendiri kan gimana rasanya jadi anak semester akhir yg was-was soal gmn nasib kita kedepannya, mau jadi apa ini aku huhu 😒 (tetiba mellow).

Iya jadi intinya, pihak NCTU ini mengadakan kunjungan ke UNAIR untuk menawarkan program beasiswa ke mahasiswa-mahasiswa berprestasi di Indonesia. Hmmm..sebenernya dari awal aku memang tidak pernah kepikiran untuk mendaftar dan melanjutkan studi di Taiwan. Cuma ya namanya iseng-iseng berhadiah, jadinya ikut lah kali aja beruntung. 

Selain mendaftar untuk S2 ke NCTU Taiwan itu, aku juga suka menghadiri pameran beasiswa dari negara lain seperti, Australia, Jerman, Belanda, dll. Disitu aku juga iseng-iseng untuk daftar universitas lain yaitu FH Aachen – Aachen University of Applied Sciences di Jerman. Pembukaan aplikasi pendaftaran NCTU waktu itu sekitar bulan Maret. Dan alhamdulillah  saat itu bulan Juni pengumuman penerimaan NCTU aku keterima..yippie!! πŸ˜‡

Bersyukur banget akhirnya impianku untuk sekolah di luar negeri bisa terkabul. Masih seperti ga nyangka!
Tapi, finally, Taiwan, I'm coming!


Saat itu juga aku langsung cari beberapa orang yang keterima di NCTU melalui facebook. Ternyata dari Surabaya ada beberapa orang yang keterima selain aku. Ada Ivan, Steven, Lia, Moonika, dan mas Rahman. Kita semua langsung saling diskusi soal bagaimana pengurusan dokumen yang dibutuhkan untuk bisa memproses aplikasi studi kita.

Jadi, setelah kita mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari universitas kita, kita harus melegalisir semua dokumen-dokumen kita seperti ijazah, transkrip, dll ke Taippei Economic and Trade Office (TETO) yang ada di Jakarta. Kenapa TETO? Kenapa bukan Kedutaan/Embassy?

Iya. Karena sebenernya Taiwan itu bukan merupakan sebuah negara. Status Taiwan sampai saat ini masih galau. Ya, ga baik juga untuk dijelaskan panjang lebar disini. So, perwakilan Taiwan di tiap negara ini namanya Trade office atau kantor dagang. Kantor ini juga memberikan jasa hampir sama seperti kedutaan pada umumnya yakni memberikan legalisir dokumen maupun pembuatan visa.


Sampai disitu, kegalauanku belum berakhir...
Disaat semua dokumen sudah terlegalisir, visa Taiwan juga sudah didapat, tiket pesawat sudah terbeli, hanya tinggal berangkat, ternyata Allah memberikanku cobaan yakni ada pemberitahuan dari FH Aachen – Aachen University of Applied Sciences menyatakan bahwa aku keterima.

Hmm..
Bahagia? Iya.
Sedih? Iya.

Aku ceritakan semua kegalauanku ke mama dan papa. Aku tanya pendapat mereka yang mana sebaiknya kuambil. Secara, aku dan orang tuaku sudah keluar uang banyak untuk segala persiapan keberangkatanku ke Taiwan. Legalisir dokumen, visa, tiket pesawat. Tentu saja, itu bukan nominal yang sedikit.

Setelah berpikir panjang dan tak lupa berdoa bertanya pada Allah, akhirnya diputuskan untuk tetap mengambil tawaran beasiswa dari NCTU Taiwan, Alhamdulillah..

Sambil berpikir, mungkin Jerman adalah jodohku untuk S3 😁Aamiin..


Finally the day has come...
11 September 2013 adalah tanggal keberangkatanku untuk ke Taiwan.


Bismillahirrahmanirrahim..
"Ma, Pa, Sabrina minta ijin untuk pergi ya, doakan Sabrina cepat lulus"
 Iya itu kata terakhirku sebelum meninggalkan tanah air tercinta.


=========================================================


Setibanya di Taoyuan International Airport Taiwan, aku dan 5 teman-temanku dari Surabaya itu masih harus bersabar. Iya, kami tiba di Taiwan pada pukul 2 dini hari. Hal itu mengharuskan kita untuk menunggu menginap di dalam bandara sampai pagi tiba dikarenakan jemputan pihak kampus akan tiba pukul 8 pagi.

Dengan membawa banyak sekali barang bawaan dan koper-koper berjibun, kami tidur selayaknya di bangku bandara. Tentu rasanya tidak sama seperti di kasur. Tapi namanya lelah, membuat kami tidak peduli akan hal itu.

Keesokan hari pun tiba,
Kami semua bertemu dengan Pak Imam, perwakilan salah satu mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi S3 di NCTU, yang telah menjemput kami. Sama-sama kita naik taxi untuk ke Hsinchu, kota dimana NCTU berada..

Perjalanan yang ditempuh dari Taoyuan International Airport ke NCTU adalah sekitar 1.5 jam by taxi. Sesampainya di NCTU, langsung kami diantar ke Housing division untuk mengambil kunci kamar dormitory/asrama kita.

Malam harinya, kita berenam bertemu dengan beberapa senior dari Indonesia yang sedang menempuh studi di NCTU itu. Mereka menawarkan bantuan untuk menemani kita belanja keperluan sehari-hari seperti colokan, peralatan mandi, kasur, selimut, dan sebagainya di Supermarket terdekat bernama A-Mart.

The next day, semester perkuliahan pun dimulai..

View dari salah satu sudut National Chiao Tung University


=========================================================

Jadi sebenernya aku saat itu mengambil S2 sesuai dengan jurusanku saat S1 yakni Biomedical Engineering. Di jurusan itu ada most of the class is in English, ya meski ada beberapa yang pake bahasa mandarin. Of course, since I can not speak Mandarin yet, so I only choose English courses ones.

Karena NCTU itu universitas berbasis kuliah dan research, jadi tidak cukup untuk mengikuti dan mengambil kelas perkuliahan saja. Semua mahasiswa diwajibkan untuk memilih lab untuk research kalian. Setelah mengirim email ke beberapa professor, dan akhirnya salah satu professor merespon dengan positif. Professor itu bernama Pro. Yu-Tai Ching. Iya, beliau menerimaku sebagai anak labnya untuk bergabung di risetnya yang tentang Medical Image Processing.

Hari demi hari aku sangat menikmati bangku perkulian, suasana kampus yang nan hijau dan sejuk, keramahan orang lokal yang selalu tersenyum ketika melewatiku, dan berbagai kesan baik lainnya. 😍

Hal yang sangat menyolok tentang kesan Taiwanese adalah, ketika mereka melihat foreigner yang misal kebingungan soal jalan, soal membeli sesuatu di toko, soal membaca tulisan mandarin, soal mencari makanan halal dan masalah lain, mereka akan dengan sigap membantu kita sampai beres. Meski terkadang terkendala oleh bahasa, mereka masih dengan welcome membantu kita dengan bahasa tubuh mereka ataupun membuka handphone mereka dan membuka aplikasi Google Translate untuk menjelaskan maksud mereka. What a nice country! I really can not explain more how friendly and helpful they are. 😍

By the way, meskipun muslim di Taiwan masih minoritas, tetapi di kampusku ada yang namanya Muslim Student Club yang menampung segala kreatifitas dan pikiran para muslim di NCTU untuk saling bertukar pendapat dan menimba ilmu keislaman kita bersama, Alhamdulillah..

NCTU Muslim Student Club

Salah satu aktivitas yakni sholat berjamaah di Mushola NCTU


I really love Taiwan, this is really my second country after Indonesia, my home countryπŸ’—πŸ’—πŸ’—

LUV LUV LUV

No comments:

Post a Comment